Bunga Sederhana (Simple Interest – SI)

  • Besarnya bunga dihitung sekali saja pada akhir periode / pada tanggal pelunasan, dihitung dari nilai pokok awal (Principal Value) dikalikan dengan tingkat bunga per tahun (Interest Rate per annum) dikalikan dengan waktu dalam tahun (Time).
  • SI = P.r.t
  • Jika waktu (t) dinyatakan dalam bulan, maka kita menggunakan persamaan: Jumlah Bulan dibagi 12.
  •  Jika waktu (t) dinyatakan dalam hari, maka kita menggunakan metode:
  1. Bunga Tepat (Exact Interest – SIe): Jumlah Hari dibagi 365.

–> akan menguntungkan pembayar bunga & merugikan penerima bunga.

–> Bank lebih sering menggunakan Bunga Tepat (SIe) untuk menghitung bunga tabungan & deposito.

2. Bunga Biasa (Ordinary Interest – SIo): Jumlah Hari dibagi 360.

–> akan menguntungkan penerima bunga & merugikan pembayar bunga.

–> Bank lebih sering menggunakan Bunga Biasa (SIo) untuk memberikan pinjaman (kredit).

 

  • Nilai akhir (jumlah dari nilai pokok ditambah bunga)= S = P + SI = P + P.r.t = P (1 + r.t).
  • Faktor (1 + r.t)-1 dalam persamaan “P = S(1 + r.t)-1″ disebut  Faktor Diskon (Discount Factor). Perhitungan nilai pokok tersebut, yang juga disebut sebagai “Pendiskontoan dengan Bunga Sederhana”, sering digunakan pada wesel (Promissory Note), Certificate of Deposit, & Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
  • Penawaran metode pembayaran cicilan / angsuran (installment) sering dilakukan oleh pemberi kredit / pinjaman (yaitu pedagang maupun lembaga keuangan).Pihak pemberi kredit setuju menerima uang muka (DP) pada awal perjanjian & mengizinkan pelanggan melunasi sisanya dengan dikenakan biaya bunga untuk jangka waktu yang telah disepakati bersama dengan membayarnya secara angsuran. Tingkat bunga (r) yang digunakan untuk menghitung besar angsurannya disebut “tingkat bunga flat”.

Daftar Pustaka: Frensidy, Budi. 2011. Matematika Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.