Category: Senandung Sabda Suci


Curahan Hati untuk-Nya

wahai Tuhan yang Maha Penguasa semesta alam,

hamba berlindung kepada Engkau dari godaan setan yang terkutuk.

dengan (menyebut) nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

wahai Tuhan yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Pengampun,

hamba mohon ampun, ya Allah, atas segala dosa yang telah kami (seluruh umat Muslim di dunia ini) lakukan di manapun dan kapanpun kami berada, baik dosa kami yang kecil maupun yang besar, yang terlihat maupun yang tidak, yang disengaja maupun yang tidak, dan yang terasa maupun yang tidak; yakni dosa sejak kami akil-baligh hingga saat ini.

wahai Tuhan yang Maha Baik, Maha Mengabulkan; Maha Dekat, dan Maha Luas,

hanya kepada Engkaulah hamba menyembah dan hanya kepada Engkaulah hamba meminta pertolongan,

hamba mohon, ya Allah, semoga kami senantiasa dilindungi oleh Engkau dari godaan setan yang terkutuk, dari sifat-sifat tercela yang tidak Engkau ridhai, dari fitnah Dajjal maupun fitnah manusia, dari kejahatan mahluk Engkau yang berniat jahat kepada kami, dari segala macam penyakit pada hati, jiwa, maupun raga kami, dari segala musibah, bala bencana, marabahaya, dan malapetaka, serta dari siksa dalam kubur dan siksa api neraka.

wahai Tuhan yang Maha Menyembuhkan dan Maha Menyehatkan,

hamba mohon, ya Allah, agar kami segera diberi kesembuhan oleh Engkau atas segala macam penyakit pada hati, jiwa, maupun raga kami, , ya Allah, serta agar kami diberi kekuatan dan petunjuk untuk kami dapat terus berjuang di jalan Engkau selama kami hidup di dunia ini.

semoga Ibu hamba lekas pulih total tangan kanannya serta bisa berjalan dan bicara normal seperti sedia kala. semoga kondisi jantung, pembuluh darah, tekanan darah, syaraf, otak, ginjal, dan pankreas Ibu hamba normal terus juga. semoga tulang kaki Ibu hamba yang tidak sengaja ternyata sempat mengalami dislokasi setelah pernah jatuh di kamar mandi segera bisa kembali ke posisi semula tanpa ada bekas / sisa sakit / efek samping sama sekali lagi.

wahai Tuhan yang Maha Membolak-balikkan hati manusia. hamba mohon, ya Allah, agar hati Ibu hamba lekas semakin lembut lagi.

wahai Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Tahu atas segala sesuatu; Maha Memudahkan, lagi Maha Menentukan,

hamba mohon, ya Allah, agar kami yang masih menempuh pendidikan baik di bangku pendidikan sekolah maupun di bangku perkuliahan, senantiasa diberi kemudahan dan kekuatan, ya Allah, agar kami mampu untuk terus memahami dan mengingat setiap ilmu yang telah kami pelajari sebelumnya serta mampu untuk terus menulis jawaban yang paling tepat di saat ujian.

wahai Tuhan yang Maha Suci, Maha Tinggi; Maha Mendengar, lagi Maha Melihat,

hamba mohon, ya Allah, agar kelak hamba dipertemukan dengan jodoh yang menurut Engkau terbaik untuk hamba, yakni jodoh yang tidak hanya tampan iman; hati; dan parasnya, namun juga yang cerdas akan ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat, sehingga kelak hamba bersama dengan jodoh hamba tersebut mampu membentuk keluarga yang sakinah; mawadah; warrahmah di dunia dan akhirat.

semoga Almarhumah Eyang hamba, Almarhum Kakek hamba, Almarhum Om Yayun, Almarhum Om Badrus, dan Almarhumah Tante Ida senantiasa lapang dan terang kuburnya, serta dilindungi dari siksa dalam kubur dan siksa api neraka.

wahai Tuhan yang Maha Besar, Maha Kuat dan Maha Menguatkan; Maha Menguatkan dan Maha Sabar,

sungguh, ya Allah, tanpa rahmat; ridha; kasih sayang; kekuatan; kemudahan; nikmat; dan karunia yang Engkau berikan kepada seluruh makhluk ciptaan Engkau yang tidak terhitung banyaknya, kami tidak akan bisa berbuat apa-apa di dunia ini.

sungguh, ya Allah, hanya Engkau Tuhan Penguasa Semesta Alam yang mampu menolong kami. Tiada pernah ada daya-upaya maupun kekuatan yang mampu mengalahkan Engkau.

hamba mohon, ya Allah, agar seluruh umat Muslim yang masih berada di bawah garis kemiskinan (termasuk semua tukang becak, tukang parkir, tukang tambal ban, tukang bangunan, tukang gali kubur, guru, buruh, satpam, tuna wisma, petani, nelayan, peternak, pekebun, tukang sayur keliling, tukang jamu keliling, pedagang keliling kecil, pedagang kelontong kecil, supir angkutan umum, pengamen, pengemis, anak jalanan, ojek payung, pemulung, penyapu jalan, petugas kebersihan, petugas taman, pembantu rumah tangga (ART / PRT), dan tenaga kerja Indonesia (TKI / TKW)); baik di seluruh wilayah Indonesia maupun di seluruh dunia, bersama dengan seluruh umat Muslim yang masih menjadi korban peperangan, korban pelanggaran Hak Asasi Manusia, maupun korban bencana alam, terus diberikan rezeki yang lancar, dapat bahagia di dunia dan akhirat bersama keluarga mereka, diberi balasan kebaikan oleh Engkau atas segala amal kebaikan yang telah diperbuat oleh mereka selama hidup di dunia ini, senantiasa sehat wal ‘afiat sekeluarga, serta seluruh anak mereka kelak sukses dalam pendidikan akan ilmu yang bermanfa’at baik di dunia maupun di akhirat.

wahai Tuhan yang Maha Pemberi Rahmat, Maha Pemurah; Maha Kekal, dan Maha Esa,

hamba mohon, ya Allah, agar kelak kami semua dapat wafat dalam keadaan khusnul khatimah, serta agar kelak kami semua memperoleh syafa’at dari Rasulullah SAW. di akhirat untuk mencapai surga Engkau setelah hari kiamat.

semoga kami seluruh keluarga Bani Achmadi diijinkan, dibolehkan, diperkenankan oleh Engkau untuk bersatu, bertemu, berkumpul kembali kelak di surga Engkau.

wahai Tuhan yang Maha Sempurna lagi Maha Segala-galanya,

hamba mohon, ya Allah, kabulkanlah permohonan kami dan perkenankanlah do’a kami, aamiin ya Rabbal ‘alamiin.

_

Senandung Panjatan Do’a dan Curatan Hati dalam rangka menggapai maghfirahNya, sebagai hamba yang masih terus merasa tidak sanggup masuk nerakaNya walau juga merasa belum pantas masuk surgaNya kelak.

Faedah Surat Al Mulk, Hikmah Allah Menciptakan Bintang di Langit


Artikel kali ini adalah lanjutan dari pembahasan kami dalam faedah tafsir surat Al Mulk. Namun pembahasan ini akan melebar sampai pembahasan ramalan bintang dan zodiak dalam ilmu astrologi. Semoga bermanfaat.

Allah Ta’ala berfirman,

الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَوَاتٍ طِبَاقًا مَا تَرَى فِي خَلْقِ الرَّحْمَنِ مِنْ تَفَاوُتٍ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَى مِنْ فُطُورٍ (3) ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ إِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَهُوَ حَسِيرٌ (4) وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ (5)

“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?” Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah. Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al Mulk: 3-5)

Apakah Langit Ada yang Cacat?

Dalam ayat ini, Allah menciptakan langit berlapis-lapis atau bertingkat-tingkat. Kemudian Allah tanyakan, apakah ada sesuatu yang cacat atau retak di langit tersebut?  Jawabannya tentu saja tidak. Kemudian Allah memerintah melihatnya berulang lagi (bahkan berulang kali), apakah ada yang cacat di langit itu? Hasilnya, jika dilihat berulang kali tidak ada cacat sama sekali pada ciptaan Allah tersebut. Namun yang didapat adalah rasa payah karena berulangkalinya menelusuri langit itu.

Syaikh As Sa’di mengatakan bahwa jika sama sekali di langit tersebut tidak ada cacat, maka ini menunjukkan sempurnanya hasil ciptaan Allah. Ciptaan Allah tersebut begitu seimbang dilihat dari berbagai sisi, yaitu dari warna, hakikatnya, dan ketinggiannya. Begitu pula pada ciptaan Allah lainnya seperti matahari, rembulan dan bintang yang bersinar.[1]

Keindahan Langit Ciptaan Allah

Dalam ayat selanjutnya, Allah menjelaskan kebagusan langit ciptaan-Nya. Langit tersebut menjadi indah dan menawan karena dihiasi dengan bintang-bintang. Bintang dalam ayat di atas disebutkan berfungsi untuk melempar setan dan sebagai penghias langit. Namun sebenaranya fungsi bintang masih ada satu lagi. Bintang secara keseluruhan memiliki tiga fungsi.

Fungsi Bintang di Langit

Fungsi pertama: Untuk melempar setan-setan yang akan mencuri berita langit. Hal ini sebagaimana terdapat dalam surat Al Mulk,

وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ

DanKami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al Mulk: 5)

Setan mencuri berita langit dari para malaikat langit. Lalu ia akan meneruskannya pada tukang ramal. Akan tetapi, Allah senantiasa menjaga langit dengan percikan api yang lepas dari bintang, maka binasalah para pencuri berita langit tersebut. Apalagi ketika diutus Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, langit terus dilindungi dengan percikan api.  Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا, وَأَنَّا لا نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَنْ فِي الأرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا

Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barang siapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya). Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka.” (QS. Al Jin: 9-10). Berita langit yang setan tersebut curi sangat sedikit sekali.[2]

Fungsi kedua: Sebagai penunjuk arah seperti rasi bintang yang menjadi penunjuk bagi nelayan di laut.

وَعَلامَاتٍ وَبِالنَّجْمِ هُمْ يَهْتَدُونَ

Dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk.” (QS. An Nahl: 16). Allah menjadikan bagi para musafir tanda-tanda yang mereka dapat gunakan sebagai petunjuk di bumi dan sebagai tanda-tanda di langit.[3]

Fungsi ketiga: Sebagai penerang dan penghias langit dunia. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah,

وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ

“Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang.”(QS. Al Mulk: 5)

إِنَّا زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ

Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang.” (QS. Ash Shofaat: 6)

Mengenai surat Al Mulk ayat 5, ulama pakar tafsir –Qotadah As Sadusiy- mengatakan,

إن الله جلّ ثناؤه إنما خلق هذه النجوم لثلاث خصال: خلقها زينة للسماء الدنيا، ورجومًا للشياطين، وعلامات يهتدي بها ؛ فمن يتأوّل منها غير ذلك، فقد قال برأيه، وأخطأ حظه، وأضاع نصيبه، وتكلَّف ما لا علم له به.

Sesungguhnya Allah hanyalah menciptakan bintang untuk tiga tujuan:  [1] sebagai hiasan langit dunia, [2] sebagai pelempar setan, dan [3] sebagai penunjuk arah. Barangsiapa yang meyakini fungsi bintang selain itu, maka ia berarti telah berkata-kata dengan pikirannya semata,  ia telah mendapatkan nasib buruk, menyia-nyiakan agamanya (berkonsekuensi dikafirkan) dan telah menyusah-nyusahkan berbicara yang ia tidak memiliki ilmu sama sekali.[4] Dari sini Qotadah melarang mempelajari kedudukan bintang, begitu pula Sufyan bin ‘Uyainah tidak memberi keringanan dalam masalah ini.[5]

Mempelajari Posisi Benda Langit

Ada dua ilmu yang mempelajari posisi benda langit yaitu ilmu astronomi (ilmu tas-yir) dan ilmu astrologi (ilmu ta’tsir).

Pertama: Ilmu astronomi (ilmu tas-yir)

Astronomi, yang secara etimologi berarti “ilmu bintang” adalah ilmu yang melibatkan pengamatan dan penjelasan kejadian yang terjadi di luar Bumi dan atmosfernya. Ilmu ini mempelajari asal-usul, evolusi, sifat fisik dan kimiawi benda-benda yang bisa dilihat di langit (dan di luar Bumi), juga proses yang melibatkan mereka.

Astronomi adalah salah satu di antara sedikit ilmu pengetahuan di mana amatir masih memainkan peran aktif, khususnya dalam hal penemuan dan pengamatan fenomena sementara. Astronomi jangan dikelirukan dengan astrologi, ilmusemu yang mengasumsikan bahwa takdir manusia dapat dikaitkan dengan letak benda-benda astronomis di langit. Meskipun memiliki asal-muasal yang sama, kedua bidang ini sangat berbeda; astronom menggunakan metode ilmiah, sedangkan astrolog tidak.[6]

Kedua: Ilmu astrologi (ilmu ta’tsir)

Astrologi adalah ilmu yang menghubungkan antara gerakan benda-benda tata surya (planet, bulan dan matahari) dengan nasib manusia. Karena semua planet, matahari dan bulan beredar di sepanjang lingkaran ekliptik, otomatis mereka semua juga beredar di antara zodiak. Ramalan astrologi didasarkan pada kedudukan benda-benda tata surya di dalam zodiak.

Seseorang akan menyandang tanda zodiaknya berdasarkan kedudukan matahari di dalam zodiak pada tanggal kelahirannya. Misalnya, orang yang lahir awal desember akan berzodiak Sagitarius, karena pada tanggal tersebut Matahari berada di wilayah rasi bintang Sagitarius. Kedudukan Matahari sendiri dibedakan antara waktu tropikal dan waktu sideral yang menyebabkan terdapat dua macam zodiak, yaitu zodiak tropikal dan zodiak sideral. Sebagian besar astrologer Barat menggunakan zodiak tropikal.

Di bola langit terdapat garis khayal yang disebut dengan lingkaran ekliptika. Jika diamati dari bumi, semua benda tatasurya (planet, Bulan dan Matahari) beredar di langit mengelilingi lingkaran ekliptika. Keistimewaan dari keduabelas zodiak dibanding rasi bintang lainnya adalah semuanya berada di wilayah langit yang memotong lingkaran ekliptika. Jadi dapat disimpulkan zodiak adalah semua rasi bintang yang berada disepanjang lingkaran ekliptika. Rasi-rasi bintang tersebut adalah:

  1. Capricornus: Kambing laut
  2. Aquarius: Pembawa Air
  3. Pisces: Ikan
  4. Aries: Domba
  5. Taurus: Kerbau
  6. Gemini: Si Kembar
  7. Cancer: Kepiting
  8. Leo: Singa
  9. Virgo: Gadis Perawan
  10. Libra: Timbangan
  11. Scorpius: Kalajengking
  12. Sagitarius : Si Pemanah[7]

Hukum Mempelajari Ilmu Astronomi dan Ilmu Astrologi

Para ulama dalam menilai ilmu yang mempelajari kedudukan bintang ada dua pendapat:

Pendapat pertama: Terlarang mempelajari posisi benda langit. Inilah pendapat Qotadah dan Sufyan bin ‘Uyainah. Alasan mereka melarang hal ini dalam rangkasaddu adz dzari’ah yaitu menutup jalan dari hal yang dilarang. Mereka khawatir jika kedudukan bintang tersebut dipelajari, akan diyakini bahwa posisi benda langit tersebut bisa berpengaruh pada takdir seseorang. Dan ini adalah penambahan dari tiga fungsi benda langit sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.

Pendapat kedua: Tidak mengapa mempelajari posisi benda langit. Yang dibolehkan di sini adalah ilmu tas-yir (ilmu astronomi). Inilah pendapat Imam Ahmad, Ishaq bin Rohuyah dan kebanyakan ulama.

Pendapat kedua inilah yang lebih tepat karena berbagai manfaat yang bisa diperoleh dari ilmu astronomi dan tidak termasuk sebab yang dilarang. Ilmu tas-yir (ilmu astronomi) memiliki beberapa manfaat. Di antaranya bisa dipakai untuk kepentingan agama seperti mengetahui arah kiblat dan waktu shalat. Atau untuk urusan dunia seperti mengetahui pergantian musim. Ini semua termasuk ilmu hisab dan dibolehkan.[8]

Sedangkan yang terlarang untuk dipelajari adalah ilmu yang pertama yang disebut dengan ilmuta’tsir (ilmu astrologi). Dalam ilmu astrologi, ada keyakinan bahwa posisi benda-benda langit berpengaruh pada nasib seseorang.[9] Padahal tidak ada kaitan ilmiah antara posisi benda langit dan nasib seseorang. Inilah yang keliru.

Keyakinan Terhadap Zodiak dan Ramalan Bintang

Ada tiga macam keyakinan yang dimaksud dan ketiga-tiganya haram.

Pertama: Keyakinan bahwa posisi benda langit yang menciptakan segala kejadian yang ada di alam semesta dan segala kejadian berasal dari pergerakan benda langit.

Keyakinan semacam ini adalah keyakinan yang dimiliki oleh Ash Shobi-ah. Mereka mengingkari Allah sebagai pencipta. Segala kejadian yang ada diciptakan oleh benda langit. Pergerakan benda langit yang ada dapat diklaim menimbulkan kejadian baik dan buruk di alam semesta. Keyakinan semacam ini adalah keyakinan yang kufur berdasarkan kesepakatan para ulama.

Kedua: Keyakinan bahwa posisi benda langit yang ada hanyalah sebagai sebab (ta’tsir) dan benda tersebut tidak menciptakan segala kejadian yang ada. Yang menciptakan setiap kejadian hanyalah Allah, sedangkan posisi benda langit tersebut hanyalah sebab semata. Keyakinan semacam ini juga tetap keliru dan termasuk syirik ashgor. Karena Allah sendiri tidak pernah menjadikan benda langit tersebut sebagai sebab. Allah pun tidak pernah menganggapnya punya kaitan dengan kejadian yang ada di muka bumi, seperti turunnya hujan dan bertiupnya angin. Semua ini kembali pada pengaturan Allah dan atas izin-Nya, dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan kedudukan benda langit yang ada. Allah hanya menciptakan bintang untuk tiga tujuan sebagaimana telah dikemukakan di atas.

Ketiga: Posisi benda langit sebagai petunjuk untuk peristiwa masa akan datang. Keyakinan semacam ini berarti mengaku-ngaku ilmu ghoib. Ini termasuk perdukunan dan sihir. Perbuatan semacam ini termasuk kekufuran berdasarkan kesepakatan para ulama.[10]

Intinya, ketiga keyakinan di atas adalah keyakinan yang keliru, walaupun hanya menganggap sebagai sebab sedangkan yang menciptakan segala peristiwa adalah Allah. Keyakinan semacam inilah yang tersebar luas di tengah-tengah masyarakat muslim dalam majalah, koran, di dunia maya seperti di situs jejaring sosial (Facebook dan Friendster). Sebagian muslim masih saja mempercayai ramalan-ramalan bintang semacam zodiak (Aquarius, Pisces, Sagitarius, dll). Mereka meyakini bahwa pasangan yang cocok untuk dirinya adalah jika memiliki zodiak A, karena berdasarkan ramalan zodiaknya. Jika dia memiliki pasangan dari zodiak C, maka boleh jadi ada ketidakcocokan. Inilah perbuatan dosa yang sudah semakin tersebar luas di masyarakat muslim.

Mengenai hukum membaca ramalan bintang secara lebih lengkap -insya Allah- akan kami ulas pada posting selanjutnya dalam kategori aqidah.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kaum muslimin. Janganlah pernah bosan untuk mempelajari Al Qur’an melalui tafsirnya walaupun hanya satu atau dua ayat.

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel http://rumaysho.com

Panggang, Gunung Kidul, 3 Dzulhijah 1430 H

– Setiap hari harus disibukkan dengan mengkaji Al Qur’an –


[1]Taisir Al Karimir Rohman, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, hal. 875, Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, 1420 H.

[2] Lihat I’anatul Mustafid bi Syarh Kitabit Tauhid, Syaikh Sholih bin Fauzan bin ‘Abdillah Al Fauzan, 2/14-15, Terbitan Ulin Nuha, tahun 2003.

[3] Idem

[4] Dikeluarkan oleh Ibnu Jarir Ath Thobariy dalam Jami’il Bayan fii Ta’wilil Qur’an, 23/508, Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, 1420 H. Syaikh Musthofa Al ‘Adawiy mengatakan bahwa sanadnya hasan. Lihat Tafsir Juz Tabaarok, Syaikh Musthofa Al ‘Adawiy, hal. 20, Maktabah Makkah, cetakan pertama, tahun 1423 H.

[5] Disebutkan oleh Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahab dalam Kitabut Tauhid.

[6] Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Astronomi

[7] Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Zodiak

[8] Lihat Mutiara Faidah Kitab Tauhid, Abu ‘Isa ‘Abdullah bin Salam, hal. 167-168, Pustaka Muslim, cetakan pertama, 1428 H dan I’anatul Mustafid bi Syarh Kitabit Tauhid, 2/18.

[9] Sumber Wikipedia [english], kata “Astrology”.

[10] Lihat I’anatul Mustafid bi Syarh Kitabit Tauhid, 2/17.

-Repost from http://rumaysho.com/tafsir-al-quran/faedah-surat-mulk-hikmah-allah-menciptakan-bintang-di-langit-674.html

🙂

Demi langit & yang datang pada malam hari.

& tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?

(Yaitu) bintang yang bersinar tajam,

setiap orang pasti ada penjaganya.

 

Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan.

Dia diciptakan dari air (mani) yang terpancar,

yang keluar dari antara tulang punggung (sulbi) & tulang dada.

Sungguh, Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup setelah mati).

 

Pada hari ditampakkan segala rahasia,

maka manusia tidak lagi mempunyai suatu kekuatan & tidak (pula) ada penolong.

 

Demi langit yang mengandung hujan,

& bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan,

sungguh, (Al-Qur’an) itu benar-benar firman pemisah (antara yang haq & yang bathil),

& (Al-Qur’an) itu bukanlah senda gurauan.

 

Sungguh, mereka (orang kafir) merencanakan tipu daya yang jahat,

& Aku pun membuat rencana (tipu daya) yang jitu.

 

Karena itu berilah penangguhan kepada orang-orang kafir. Berilah mereka kesempatan untuk sementara waktu.

 

Q.S. At-Taariq (86): 1-17

Apabila matahari digulung,

 

& apabila bintang-bintang berjatuhan,

 

& apabila gunung-gunung dihancurkan,

 

& apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak terurus),

 

& apabila binatang-binatang liar dikumpulkan,

 

& apabila lautan dipanaskan,

 

& apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh),

 

& apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,

 

karena dosa apa dia dibunuh?

 

& apabila lembaran-lembaran (catatan amal) telah dibuka lebar-lebar,

 

& apabila langit dilenyapkan,

 

& apabila neraka Jahim dinyalakan,

 

& apabila surga didekatkan,

 

setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya,

 

Aku bersumpah demi bintang-bintang,

 

yang beredar & terbenam,

 

demi malam apabila telah larut,

 

& demi shubuh apabila fajar telah menyingsing,

 

sesungguhnya (Al-Qur’an) itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),

 

yang memiliki kekuatan, memiliki kedudukan tinggi di sisi (Allah) yang memiliki ‘Arsy,

 

yang di sana (di alam malaikat) ditaati & dipercaya.

 

& temanmu (Muhammad SAW.) itu bukanlah orang gila.

 

& sungguh, dia (Muhammad SAW.) telah melihatnya (Jibril) di ufuk yang terang.

 

& Dia (Muhammad SAW.) bukanlah seorang yang kikir (enggan) untuk menerangkan yang gaib.

 

& (Al-Qur’an) itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk,

 

maka ke manakah kamu akan pergi?

 

(Al-Qur’an) itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam,

 

(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang menghendaki menempuh jalan yang lurus.

 

& kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah SWT., Tuhan seluruh alam.

 

Q.S. At-Takwir (81): 1 – 29

Kumpulan Khutbah Masjid Istiqlal

(Intisari Khutbah Jum’at 18 Nopember 2005 M / 16 Syawwal 1426 H)
Oleh : Drs.H. Muchtar Ali, M.Hum     

Perubahan dan pergantian zaman merupakan sunnatullah. Oleh karena itu dalam kehidupan kita ini terjadi pergantian generasi dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Masa depan agama, bangsa dan negara salah satunya ditentukan pada hari ini, karena itu setiap kita punya tanggung jawab menghadapi hari esok, yang bisa jadi zamannya sangat berbeda dengan zaman yang kita alami, bahkan tantangan masa depan bisa jadi amat berbeda dengan yang kita hadapi sekarang. Oleh karena itu agama Islam memerintahkan agar kita mempersiapkan generasi atau pemuda dengan sebaik-baiknya.

Rasulullah SAW, memiliki banyak sahabat yang lebih muda dari beliau, bahkan banyak yang jauh lebih muda dari beliau. Ali bin Abi Thalib salah satu pemeluk Islam yang paling awal. Beliau memeluk Islam atas keinginannya sendiri ketika berusia 8 tahun, Beliau senantiasa berada di samping Rasulullah. Beliau juga menyertai Rasulullah…

View original post 1,194 more words

Kumpulan Khutbah Masjid Istiqlal

(Intisari Khutbah Jum’at, 15 Juli 2005 M / 8 Jumadil Akhir 1426 H)

 

Oleh : DR.KH. Zakky Mubarok, MA

 

Seorang sahabat bernama A’wam bin Haris pada suatu saat memasuki sebuah Masjid, tiba-tiba di masjid itu dia jumpai banyak orang bergerombol, ketika dia dekati ternyata kelompok orang-orang itu membicarakan hal-hal yang tak berfaedah, tak ada kaitannya dengan kehidupan duniawi dan ukhrawi dalam ajaran agama, bahkan mereka menjadikan obrolan-obrolan mereka itu hal yang sia-sia. Menjumpai kenyataan inilah kemudian dia datang ke rumah saidina Ali bin Abi Thalib karomallahu wajhah, yang waktu itu beliau sebagai khalifah, kemudian dia melaporkan keadaan seperti itu.

Tiba-tiba saidina Ali karamallahu wajhah mengatakan aku telah mendengar Rasulullah SAW  bersabda, “ketahuilah pasti akan menlanda fitnah yang besar terhadap umat Islam. Pada saat itulah Saidina Ali bertanya kepada Nabi, wahai Rasulullah “bagaimanakah jalan keluar kami, apabila terjadi fitnah besar di kalangan umat Islam ? Nabi ; menjawab…

View original post 725 more words

Muhammad Assad

Ada sebuah istilah yang sangat menarik, “you may lose the battle but you win the war”. Kata battle di sini diistilahkan sebagai perang kecil dan war adalah sebuah perang yang lebih besar. Inilah yang disebut mengalah untuk menang. Kita sering mengartikan bahwa yang namanya mengalah itu ya berarti kalah, padahal tidak demikian. Mengalah bukan berarti kalah, namun mengalah untuk merangkul dan selanjutnya untuk menang. Bagaimana bisa? Simak cerita berikut.

.

Dikisahkan, pada zaman Nabi Muhammad SAW, saat keluar dari rumah , beliau pasti melewati suatu rumah seorang Yahudi yang punya kebiasaan unik, yaitu meludahi Rasulullah dari depan rumahnya. Ini berlangsung setiap hari. YES, EVERYDAY! Lalu apa reaksi Nabi Muhammad? Beliau hanya tersenyum kepada orang yang meludahnya, membersihkan ludah yang menempel di badan atau bajunya, dan pergi meninggalkan yahudi ini.

.

Sebelum saya lanjutkan ceritanya, coba bayangkan bagaimana kalau kita yang ada di posisi Rasulullah yang setiap…

View original post 1,191 more words

Muhammad Assad

Guys sorry for the late posting of #notesfromQatar! Yesterday I was quite busy! Tulisan #NFQ hari ini akan saya dedikasikan untuk orang-orang yang masih senang merokok, terutama teman-teman dan sahabat-sahabat saya sendiri hehe.. Karena saya akan membahas tentang bahayanya merokok! Mungkin dari mereka akan ada yang tidak suka, tapi tetap saya harus memberitahukan. Bukankah suatu kebenaran harus disampaikan meskipun semua orang menentangnya?

.

Rasanya pada masa sekarang ini, baik pria maupun wanita, sudah kenal dengan benda bernama rokok. Mereka pun sebenarnya tahu betul bahwa merokok itu berbahaya, tapi toh masih banyak yang menjadikan rokok sebagai sahabat sejati dikala senang maupun susah. Dari mulai bangun tidur, nongkrong di kamar mandi, setelah makan sampe sebelum tidur pun pasti benda ini dibawa terus.

.

Alhamdulillah saya pribadi tidak merokok, belum pernah mencoba sekalipun, dan tidak ada keinginan untuk mencoba. Dalam tulisan ini saya akan mencoba membahasnya seobjektif mungkin dan menuliskan dengan cara…

View original post 2,420 more words

Muhammad Assad

Today I am so happy! Alhamdulillah, sejak sebulan yang lalu saat saya memutuskan untuk membuat buku #notesfromQatar atau yang biasa disingkat #NFQ, dukungan dari keluarga besar, sepupu-sepupu, para sahabat,dan teman-teman twitter semua sangat luarrrr biasa! Semakin hari, dukungan terus bertambah, terutama dari orang-orang dalam lingkaran terdekat saya. Well, the supports given to me it’s like I’m running for a presidential election hehehe…

.

Kemarin, satu dukungan lagi bertambah dari seorang professor di kampus saya yang bernama Prof. Basma Abdelgafar. Beliau adalah Head of Programme Public Policy, yang sebenarnya tidak langsung mengajar saya karena jurusan yang saya ambil adalah Islamic Finance. Meskipun begitu, hubungan saya cukup dekat dengan beliau karena sering berdiskusi dalam berbagai hal dan juga aktif dalam kegiatan Doha Debates yang biasa ditayangkan di BBC News.

.

Jadi cerita lengkapya seperti ini, kemarin siang saya mendatangi Prof. Basma ke ruangannya. Maksud kedatangan saya adalah ingin berdiskusi dan…

View original post 1,357 more words

Brown Folder

My notes, this and that...

SINAU SAP PM MODULE

Because an expert was once a beginner

Nothing is going to last

Cukuplah Allah bagiku, DIA sebaik-baik penolong dan pelindung

Pinarta's Blog

Investment & Indonesia Capital Market

harikaryo

Just another WordPress.com site

Djunijanto Blog

Arek Soeroboyo, Bisa!!!

Pak Guru Bambang's Weblog

BERANILAH TAMPIL BEDA

eunchasiluets

Saatnya Ngampus Bukan Sekedar Status